Sleman – 03 April 2023, Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum (S-1) Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (HIMAKUM UNJAYA) baru saja mengadakan diskusi Bincang Asik ESFOSA dengan tema “Manifestasi Kesetaraan Gender pada Mahasiswa untuk Menghentikan Seksisme di Lingkungan Kampus dan Lingkup Media”. Diskusi yang berlangsung pada Jum’at (31/03), dihadiri oleh mahasiswa dan mahasiswi Hukum (S-1) UNJAYA yang peduli terhadap isu kesetaraan gender.
Diskusi ini menghadirkan narasumber yang kompeten, yaitu Roudhotul Jannah, S.H., yang juga menjabat sebagai Ketua Youth Taskforce Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Indonesia. Dalam diskusi ini, Roudhotul Jannah memaparkan tentang pentingnya memahami isu kesetaraan gender dalam upaya memerangi tindakan seksisme di lingkungan kampus dan lingkup media.
Roudhotul Jannah mengatakan bahwa mahasiswa dan mahasiswi harus memiliki kesadaran bahwa setiap orang, tanpa pandang gender, memiliki hak yang sama untuk berkembang dan meraih kesuksesan. Oleh karena itu, ia mendorong mahasiswa dan mahasiswi untuk membentuk lingkungan kampus yang inklusif dan menghentikan diskriminasi berdasarkan gender.
Beliau menyampaikan pentingnya penerapan kesetaraan gender di lingkungan kampus karena: 1) Kampus menjadi ruang aman belajar bagi semua orang. 2) Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkegiatan di kampus. 3) Menghilangkan diskriminasi dan memanusiakan manusia lainnya. 4) Mahasiswa sebagai agent of change diharapkan mampu membawa perubahan khususnya dalam penerapan kesetaraan gender.
Diskusi yang dipandu oleh moderator, Thalia Christine, ini juga membahas bagaimana media mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap isu kesetaraan gender dan bagaimana peran mahasiswa dalam mengubah pandangan tersebut melalui aksi nyata di lingkungan kampus dan masyarakat.
Ketua Pelaksana acara, Rio Ananda Andriana, menyatakan bahwa diskusi ini merupakan salah satu upaya dari HIMAKUM UNJAYA untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan mahasiswi Hukum UNJAYA terhadap isu kesetaraan gender dan memperkuat peran mahasiswa dalam menghentikan tindakan seksisme.
“Kami berharap melalui diskusi ini, mahasiswa dan mahasiswi Hukum UNJAYA dapat memahami betapa pentingnya memerangi tindakan seksisme dan mempromosikan kesetaraan gender di lingkungan kampus dan masyarakat,” ujar Rio.